Jumat, 08 Juni 2018

Review Jurnal Nasional dan Internasional

REVIEW JURNAL NASIONAL
Judul
Perencanaan Sumber Daya Manusia, Analisis Pekerjaan dan Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Pengembangan SDM Provinsi Papua
Jurnal
Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi
Volume dan halaman
Vol. 4 No. 1
Tahun
2016
Penulis
        Amelia Taroreh
        Frederik Worang
        Christoffel Mintardj
Reviewer
Meylo Adiputra (1620200090)
Tanggal
8 Juni 2018

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh:
1.Perencanaan sumber daya manusia, analisis pekerjaan dan penempatan pegawai terhadap kinerja pegawai pada Biro Pengembangan SDM Provinsi Jayapura Papua.
2.Perencanaan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada Biro Pengembangan SDM Provinsi Jayapura Papua.
3.Analisis pekerjaan terhadap kinerja pegawai pada Biro Pengembangan SDM Provinsi Jayapura Papua.
4.Penempatan pegawai terhadap kinerja pegawai pada Biro Pengembangan SDM Provinsi Jayapura Papua.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Sampel penelitian berjumlah 44 orang dengan menggunakan metode sampel jenuh pada pegawai biro pengembangan SDM provinsi papua
Metode Penelitian
Metode analisa yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji valditas, uji reliabilitas, analisis regresi linear berganda, dilengkapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara serentak dengan uji F
Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah proses penelitian:
1.Menggunakan uji asumsi klasik, uji valditas, uji reliabilitas, analisis regresi linear berganda, dilengkapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara serentak dengan uji F
2.Mengumpulkan data uji asumsi klasik, uji valditas, uji reliabilitas, analisis regresi linear berganda, dilengkapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara serentak dengan uji F
3.Mengidentifikasi operasional variabel
4.Analisis data dan uji asumsi klasik, uji valditas, uji reliabilitas, analisis regresi linear berganda, dilengkapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara serentak dengan uji F
Hasil Penelitian
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia, Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Pengembangan Sdm Provinsi Jayapura Papua
2. Perencanaan Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Pengembangan Sdm Provinsi Jayapura Papua
3.Analisis Pekerjaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Pengembangan Sdm Provinsi Jayapura Papua
4.Penempatan Kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Pengembangan Sdm Provinsi Jayapura Papua
5.Variabel yang berpengaruh dominan adalah analisis pekerjaaan
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah data yang di dapat secara langsung pada sumbernya dengan menggunakan alat penelitian yang baik serta uji asumsi klasik, uji valditas, uji reliabilitas, analisis regresi linear berganda, dilengkapi pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t dan secara serentak dengan uji F yang sangat baik
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah Dalam yang diteliti hanya terbatas pada pengaruh Perencanaan Sumber Daya Manusia, Analisis Pekerjaan dan Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Sedangkan faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang belum diungkap berapa besar pengaruhnya, semoga pada penelitian selanjutnya dapat membahas faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
Saran Reviewer
Peneliti dapat merumuskan data setidaknya harus ada table penilaian suatu jurnal sehingga dapat membuat jurnal lebih baik.

REVIEW JURNAL NASIONAL
Judul
Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Jurnal
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Volume dan Halaman
Vol. 3 No. 10
Tahun
2014
Penulis
        Siti Untari untari
        Aniek Wahyuati
Reviewer
Meylo Adiputra (1620200090)
Tanggal
8 Juni 2018

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi dan lingkungan kerja berpengaruh dan layak terhadap kinerja karyawan CV Buana Mas Jaya Surabaya.
Untuk mengetahui apakah kompetensi dan lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan CV Buana Mas Jaya Surabaya. Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV Buana Mas Jaya Surabaya.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah karyawan buana mas jaya Surabaya Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer (dari kuesioner) dengan sampel yang diambil 50 orang.
Metode Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan CV Buana Mas Jaya Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, merupakan metode yang berisi tentang pengungkapan pemecahan masalah yang terjadi saat ini beradasarkan data yang aktual.
Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langka proses penelitian:
1.Membahas tentang pengaruh kompetensi dan lingkungan kinerja karyawan CV buana mas jaya Surabaya.
2.Mengetahui apakah kompetensi kerja berpengaruh dan layak terhadap kinerja karyawan CV buana mas ajaya Surabaya
3.Mengungkapkan pemecahan masalah yang terjadi saat ini berdasarkan data yang actual
Hasil Penelitian
Hasil pengujian kelayakan model menunjukkan pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja berpengaruh dan layak terhadap kinerja karyawan yang bekerja pada CV Buana Mas Jaya Surabaya adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya kinerja karyawan yang bekerja pada CV Buana Mas Jaya Surabaya ditentukan oleh seberapa baik kompetensi atau kemampuan yang dimiliki karyawan dalam menyeleasikan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan serta seberapa baik lingkungan mereka dalam melakukan pekerjaan. Hasil pengujian diperoleh koefisien korelasi berganda sebesar 75,2 % menunjukkan korelasi atau hubungan antara variabel tersebut secara simultan terhadap kinerja karyawan yang bekerja pada CV Buana Mas Jaya Surabaya memiliki hubungan yang erat. Hasil pengujian secara partial menunjukkan baik variabel kompetensi dan lingkungan kerja masing-masing mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang bekerja pada CV Buana Mas Jaya Surabaya Hasil ini ditunjukan dengan perolehan nilai signifikansi masing-masing variabel tersebut masih dibawah tingkat nyata 5%. Hasil perhitungan koefisien determinasi partial (r2) menunjukkan variabel kompetensi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan yang bekerja pada CV Buana Mas Jaya Surabaya. Hal ini diindikasikan dengan tingkat koefisien korelasi mupun determinasi parsial untuk variabel tersebut lebih besar daripada variabel lingkungan kerja.
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah data yang didapat secara langsung pada sumbernya dengan menggunakan alat penelitian yang baik serta peramalan variabel kinerja yang bagus
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya spesifikasi dan sumber data yang didapat sehingga tidak maksimal dan kesimpulan kurang jelas.
Saran Reviewer
Dalam suatu jurnal dapat mengembangkan lebih luas lagi dengan metode lain yang dapat menunjang hasil penelitian lebih baik.

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Judul
Pengaruh Indeks Bursa Dunia Pada Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia
Jurnal
Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan kewirausahaan
Volume dan halaman
Vol. 9 No. 1
Tahun
2015
Penulis
        I Wayan Agus Budi Utama
        Luh Gede Sri Artini
Reviewer
Meylo Adiputra (1620200090)
Tanggal
8 Juni 2018

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertjuan adalah untuk menguji pengaruh Indeks Dow Jones, Nikkei 225, FTSE 100, dan StraitsTimes pada Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia periode September 2008-Desember 2013. Penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan dan keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pengujian melalui teknik analisis Regresi Linier Berganda ini menunjukkan bahwa Indeks Dow Jones (IDJ) dan Indeks Straits Times (IST) secara parsial berpengaruh positif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan indeks FTSE100 dan Nikkei 225 tidak berpengaruh pada IHSG periode September 2008-Desember 2013.
Metode Penelitian
Metode analisa yang penelitian ini dilakukan di Pasar Modal Indonesia, Amerika, Inggris, Jepang, dan Singapura. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah IHSG dan variabel bebasnya adalah DJI, FTSE100, N225, dan STI. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan sumber sekunder yang diperoleh dari situs www.finance.yahoo.com. Populasi pada penelitian ini adalah indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia dengan seluruh data IHSG, New York Stock Exchange dengan Indeks Dow Jones (DJI), London Stock Exchange dengan indeks FTSE 100 (FTSE100), Tokyo Stock Exchange dengan indeks Nikkei 225 (N225), dan Singapore Stock Exchange dengan seluruh data indeks Straits Times (STI), pada periode September 2008-Desember 2013. Periode tersebut ditetapkan karena pada 5 September 2008, the FED (Federal Reserve System) sebagai lembaga sentral keuangan Amerika mengeluarkan kebijakan moneter dalam menanggulangi krisis subprime mortgage. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian yang bekerja dengan sensus, yang berarti bahwa seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.
Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah proses penelitian:
1.Mengetahui analisa pelenitian  pasar modal Indonesia, amerika, inggris, jepang, dan singapura
2.Menentukan apa yang akan dilakukan pasar modal
3.Mengukur bursa dunia pada pasar modal
4.Membandingkan kinerja bursa dunia pada pasar modal
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini yaitu secara parsial, variabel Indeks Dow Jones dan Indeks Straits Times berpengaruh positif pada IHSG Indonesia. Sementara itu, Indeks FTSE 100 dan Nikkei 225 tidak berpengaruh pada IHSG meskipun menunjukkan tanda negatif pada periode September 2008-Desember 2013. Dilihat dari nilai R Square yang diperoleh yaitu sebesar 0,848, berarti bahwa 84,8 persen variasi nilai IHSG dipengaruhi oleh variabel DJI, FTSE100, N225 dan STI, dan sisanya sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variabel di luar model penelitian.
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah data yang di dapat secara langsung pada sumbernya sehingga meningkatkan keakurasian data.
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah Dalam yang diteliti hanya terbatas dan dalam sumber data belum terlalu lengkap
Saran Reviewer
Peneliti dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi IHSG.


Jumat, 06 April 2018

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Analisis Dalam Restoran (Starbucks)


MAKALAH


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Analisis Dalam Restoran (Starbucks)



D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Nama : Meylo Adiputra
NPM : 1620200090
MJ4A
Dosen Pengampuh : Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) MDP Palembang
2018/2019



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah karena izin-Nya jualah sehingga penulis dapat mewujudkan semua ini. Melalui usaha keras di tengah hambatan dan keterbatasan, penulis mencoba melakukan yang terbaik untuk menyusun makalah ini tentang " Analisis Dalam Restoran (Starbucks).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, baik dalam hal pengetahuan dan pengalaman.
Karena itu, sebagai penulis saya mengharapkan dengan sangat dan dengan tangan terbuka segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan  manfaat kepada orang-orang yang membacanya, terutama kepada penulis sendiri.

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, petunjuk, saran dorongan dan izin yang telah diberikan dari berbagai pihak semoga bernilai ibadah dan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda. SemogaAllah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin. 

Palembang, 07 April 2018
                                                                                                                               
                                                         Penyusun





PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

          Sebuah impian dan rencana yang dilaksanakan dengan sempurna adalah karakter dari sebuah bisnis hebat. Pada tahun 1980, impian besar pemilik Starbucks adalah membuka sebuah kedai di Portland, Oregon. Dengan lebih dari 11.000 kedai di seluruh dunia pada tahun 2008, maka perusahaan ini telah melampaui cita-cita awalnya. Konsep sederhana Starbucks namun membuatnya sangat berhasil adalah MENYEDIAKAN KOPI YANG NIKMAT DALAM SEBUAH LINGKUNGAN YANG SANTAI DAN NYAMAN (STARBUCKS EXPERIENCE).
Seorang manajer Starbucks mengatakan, “Cara kami membangun perusahaan dengan berbagi kesukesan bersama semua orang yang terlibat di dalamnya dan tidak mengabaikan orang-orang kami adalah contoh yang sangat bagus dalam membangun bisnis dengan cara yang benar. Kami menyediakan sebuah lingkungan kerja yang hebat dan memperlakukan satu sama lain dengan penuh rasa hormat dan bermartabat.” Apabila seorang pemimpin mengharapkan karyawannya bisa memenuhi dan melampaui harapan pelanggan, maka pemimpin itu harus membalasnya dengan memperhatikan dan melampaui harapan karyawannya. Para karyawan harus merasa dihargai secara pribadi, dan karena di tempat kerja itulah sebuah hubungan penuh makna dibangun.



1.2  Rumusan Masalah

1.     Apa yang dimaksud dengan restoran?
2.     Bagaimana profil restoran Starbucks?
3.     Bagaimana analisis restoran Starbucks?

1.3 Tujuan
1.     Untuk mengetahui apa itu restoran?
2.     Untuk mengetahui bagaimana profil restoran Starbucks?
3.     Untuk mengetahui bagaimana analisis dari restoran Starbucks?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian  Restoran

Restoran atau rumah makan adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.11 Tahun 2014).

Berikut ini definisi dan pengertian restoran atau rumah makan dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Atmodjo (2005:7), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumen baik berupa makanan ataupun minuman.
  • Menurut Soekresno (2000:7), restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara profesional. 
  • Menurut Suyono (2004:1), restoran adalah tempat yang berfungsi untuk menyegarkan kembali kondisi seseorang dengan menyediakan kemudahan makan dan minum.

Produk restoran 

Produk yang dihasilkan restoran adalah totalitas dari makanan, minuman, dan seperangkat atribut lainnya, termasuk didalamnya rasa, warna, aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi restoran, serta jasa pelayanan dengan keramah-tamahan yang diterima guna memuaskan keinginan pelanggan (Soekresno, 2000:8). Secara umum, terdapat tiga komponen produk yang dipasarkan oleh restoran, yaitu:
1.     Makanan dan minuman.
2.     Pelayanan (service) termasuk cara pelayanan, keramah-tamahan karyawan, valet parking, perhatian khusus seperti ulang tahun, hiburan, dan komplimentari foto untuk pelanggan. 
3.     Suasana (ambience), termasuk : tema, lighting, seragam, furniture, kebersihan, perlengkapan, dekorasi, dan penataan meja.

Jenis-jenis Restoran 

Berdasarkan kegiatan dan makanan atau minuman yang disajikannya, restoran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut (Atmodjo, 2005):

1.  A’la carte restaurant. Menu lengkap dan dan merupakan restoran tanpa aturan mengikat atau bebas. 
2.   Table d’hotel. Restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup. Biasanya erat hubungannya dengan hotel. 
3.   Coffe shop. Merupakan tempat makan dan minum yang menyuguhkan suasana santai tanpa aturan yang mengikat dan biasanya menyuguhkan racikan kopi sebagai menu spesial di luar makanan-makanan kecil atau makanan siap saji. 
4.    Cafeteria. Merupakan tempat makan dan minum yang terbatas menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan kantor. 
5.  Canteen. Merupakan tempat makan dan minum yang menyajikan berbagai makanan-makanan instan dengan harga yang terjangkau. 
6. Continental restaurant. Restoran yang memberikan kebebasan bagi pengunjungnya untuk memilih bahkan mengiris makanan yang dipesannya sendiri. 
7. Carvery. Merupakan restoran yang biasanya terdapat di motel kecil dan menyajikan makanan dan minuman sederhana. 
8.    Discotheque. Merupakan tempat makan dan minum yang menyuguhkan suasana hingar bingar musik sebagai daya tariknya. Biasanya menyuguhkan makanan dan minuman cepat saji. 
9.    Fish and chip shop. Restoran yang menyajikan menu ikan dan kripik atau snack sebagai menu utama. 
10. Grill room. Restoran dengan menu masakan panggang atau barbekyu sebagai menu andalan. 
11. Intavern. Restoran kecil di pinggiran kota yang biasanya menyuguhkan makanan cepat saji dan minuman kopi. 
12.     Pizzeria. Restoran dengan menu pizza dan pasta sebagai menu utama. 
13.     Creeperie. Restoran yang menyajikan berbagai menu kreps dan manisan. 
14.     Pub. Restoran yang menjual minuman beralkohol. 
15. Cafe. Tempat untuk makan dan minum dengan sajian cepat saji dan menyuguhkan suasana yang santai atau tidak resmi. 
16. Specialty restaurant. Merupakan tempat untuk makan dan minum yang memiliki tema khusus atau kekhususan menu masakan yang akan disajikan dan biasanya memiliki citarasa yang berbeda dengan restoran lain. 
17. Terrace restaurant. Merupakan tempat makan dan minum yang umumnya terletak di luar ruangan dan biasanya erat hubungannya dengan fasilitas hotel. Di Negara-negara barat terrace restaurant biasanya hanya buka saat musim panas saja. 
18. Gourment restaurant. Merupakan tempat untuk makan dan minum yang biasanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sangat mengerti akan citarasa sehingga banyak menyediakan makanan-makanan lezat dengan pelayanan yang megah dan harga yang mahal. 
19. Family restaurant. Merupakan restoran sederhana untuk makan dan minum keluarga atau rombongan dengan harga yang tidak mahal serta menyuguhkan suasana nyaman dan santai. 
20. Main dining room. Merupakan ruang makan besar atau restoran yang umumnya terdapat di hotel, penyajian makanannya secara resmi, servis yang diberikan dapat menggunakan gaya prancis maupun rusia, sedangkan orang-orang yang datang pada umumnya juga menggunakan pakaian resmi formal. 



2.2  Profil Restoran “Starbucks”


Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Logo Starbucks berasal dari Syren, ikan duyung berekor kembar dan bermahkota dari mitologi Yunani. Logo ini sendiri dipilih karena nama Starbucks berasal dari cerita Kapten Ahab, yang berpetualang di lautan lepas sehingga pemilihan syren ini dirasa tepat dan ada keterkaitan. Logo starbucks yang memperlihatkan sebuah brand hijau dengan dua bintang dan dan memperlihatkan duyung syren yang yang memakai tiara /mahkota. Hal ini agak kontroversial namun menarik dan mudah diingat untuk dikenal di seluruh dunia. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Pada akhir maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11-434 diantara berada di Amerika Serikat. Namun pada 1 juli 2008, Starbuck mengumumkan bahwa mereka akan menutup 600 kedai dan memotong rencana pertumbuhannya di Amerika Serikat, dikarenakan melemahnya kondisi ekonomi. Pada 29 juli 2008, Starbucks juga memberhentikan 1.000 pegawainya. Penutupan dan pemberhentian kerja ini merupakan akhir dari pertumbuhan pesat Starbucks yang dimulai pada tahun 1990-an.
SEJARAH PERUSAHAAN
Starbucks Coffee pertama kali dibuka pada tahun 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982 dan terinspirasikan oleh bar espresso di Italia, membuka jaringan Il Giornale pada tahun 1985. Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet’s Coffee and Tea, Starbucks dijual pada Howard yang kemudian mengganti nama Il Giornale dengan nama Starbucks pada tahun 1987.
Starbucks pertama di luar Seattle adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkan cabang pertama di luar Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada 1996.
PT Mitra Adhi Perkasa mendapatkan lisensi untuk mengoperasikan Starbucks di Indonesia. Selanjutnya PT Mitra Adhi Perkasa menunjuk Anthony Cottan, seorang yang berpengalaman dalam Customers Service, untuk meluncurkan dan mengelola merk tersebut. Anthony dengan anggota 8 orang dari Jakarta ingin belajar untuk 3 bulan di Seattle, sebelum membuka toko pertama pada bulan Mei 2002.
VISI DAN MISI
Pendirian Starbucks sebagai pengirim persediaan kopi terbaik di dunia, sementara memelihara prinsip kami sewaktu tumbuh. Berikut prinsip membimbing yang akan membantu kami mengukur kepantasan keputusan kami:
o Menerapkan standart tertinggi keunggulan kepada pembelian, memanggang, dan pengiriman segarkopi kami.
o Mengembangkan dengan memuaskan antusias pelanggan setiap waktu.
o Menyumbang secara positif ke komunitas kami dan lingkungan kami.
o Mengakui profitabilitas adalah pokok masa depan kesuksesan kami.
Hingga saat ini Starbucks telah memiliki cabang di berbagai negara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri Starbucks tersebar diberbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bandung dan tempat-tempat strategis lain seperti Mall, Hotel dan Bandara.

2.3  Bagaimana Analisis Restoran Starbucks
Melihat beberapa hal dia atas kami berkesimpulan bahwa yang menjadikan Brand Starbucks Coffee semakin kuat adalah :
1.      Mengutamakan kualitas produk
Starbucks sangat menekankan pada kualitas produk. Kopi mereka meskipun relatif lebih mahal dibanding produk sejenis, namun kopi mereka sangatlah memuaskan konsumen dengan rasa dan aroma yang kaya dan lezat.
2.      Memposisikan dirinya sebagai rumah ketiga
Sejak awal, Starbucks berfokus untuk menciptakan “rumah ketiga” bagi semua orang yang berpergian dari rumah dan tempat kerja. Starbucks bukan sekedar tempat untuk membeli secangkir kopi, melainkan sebuah tempat berkumpul untuk bersosialisasi dan berdiskusi, terutama bagi para pelajar dan para profesional muda. Pengalaman dan atmosfer yang unik dan menenangkan ini menjadi konsep yang sangat kuat bagi perusahaan ini, sehingga konsumen merasa sangat tertarik dengan Starbucks.
3.      Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk Starbucks. Dari pintu masuk ke dalam kedai kopinya hingga tetes kopi terakhir, konsumen harus bisa merasakan keunikan dalam pengalaman mencicipi kopi Starbucks.
4.      Membuat komunitas Starbucks
Di websitenya, setiap orang bisa menceritakan pengalamannya akan kopi Starbucks, dan perusahaan ini juga secara personal bergabung dalam diskusi tersebut. Dengan cara ini, customer experience terhadap Starbucks akan meningkat.

Inovasi 
Dari tahun ke tahun, Starbucks dikenal akan ide kreatif dan inovatifnya dalam menambahkan pilihan produk atau jasa. Mereka menambahkan rasa yang berbeda pada kopi mereka, menambahkan menu makanan, dan juga menjadi salah satu yang pertama dalam menyediakan fasilitas internet di toko mereka.
6.      Brand marketing
Starbucks tidak pernah memasang iklannya di papan billboard, koran, ataupun poster, melainkan dia memfokuskan pada pemasaran word of mouth dan membiarkan kualitas produk dan jasanya yang berbicara sendiri.
7.      Pemilihan lokasi
Dalam memilih lokasi, Starbucks bukannya memilih berdasarkan demografis, lalu lintas, lokasi kompetitor, ataupun luas tokonya, akan tetapi Starbucks meng-cluster-kan toko-tokonya di area-area tertentu, sehingga membuatnya sangat mudah ditemui di jalanan-jalanan kota. Sedangkan mindset strategi pemasaran tradisional justru menentang penempatan toko yang berdekatan karena dapat memotong penjualan dari outlet-outlet yang ada.
Kesuksesan Starbucks di capai dari beberapa faktor, yaitu :

·         Kualitas yang luar bisa dalam hal Kopi
·         Servis yang bagus yang di berikan di setiap toko
·         Pertumbuhan toko toko Starbucks baru tiap harinya di seluruh penjuru Dunia yang semakin meningkatkan reputasi Starbucks Coffee di mata masyarakat dunia

Faktor-faktor ini tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga reputasi diantara para pecinta kopi. Starbucks menghadapi persaingan yang aggressive di segala area di dalam bisnis mereka. Pasar untuk masing-masing segmen bisnis mereka ditandai oleh persaingan ketat di antara perusahaan-perusahaan besar dengan posisiyang sudah stabil karena sudah berdiri lama dan sejumlah besar perusahaan berkembang yang baru dengan pertumbuhan yang cepat. Bagaimanapun juga, seperti Starbucks memiliki kapasitas keuangan yang baik dengan strategi yang baik, ia dapat mengatasi semua pesaing untuk ber performance tinggi sebagai pemasok kopi kelas pertama.









BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa:
Bisnis starbucks menurut pandangan saya adalah, suatu kedai kopi yang tidak hanya menyuguhkan minuman kopi yang berbasis espresso, minuman dingin danpanas , makanan ringan, serta cangkir dan biji kopisaja melainkan juga pelayanannya. Di starbuck terdapat pelayanan yang tidak terdapat di warung kopibiasa, sehingga harga kopi di starbucks relatif lebih mahal dibandingkan warung kopi biasa. Tempat yang lebih indah diiringi musik klasik serta ruangan ber AC ini juga bisa dimanfaatkan para pembisnis untuk mengadakan meeting bersama cliennya di starbucks. Fasilitas yang di berikan di starbuck lebih menyenangkan karena terdapat wifi sehingga para konsumen bisa melakukan akses internetgratis sambil minum kopi di sana. Starbucks juga menyediakan Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, danfilm. Konsef di starbucks mengikuti konsep kafe di italia, ada aspek romantis,nyaman dan komunal di cafĂ©

 cakap dengan pelanggan tetap sambil menyajikan kopi dengan cekatan. Starbucks juga menyambut kedatangan konsumen dengan keramahan dalam pelayanannya sehingga menciptakan sebuah ikatan yang mengundang pelanggan untuk berkunjung dan berkunjung lagi. Di indnesia bisnis sarbucks banyak di sukai olehpara pemuda, pembisnis, serta keluarga yang hanya sekedar berbincang-bincang ringan sambil menikmati kopi dan pelayanan yang di berikan di starbucks sendiri. Starbucks adalah persinggahan yang lebih dari sekedar tempat minum kopi.Keberhasilan Starbucks sebagian dimulai dari
kemauan untuk menantang pemikiran konvensional sembari memperhatikan hal-hal detail yang memungkinkan Starbucks  untuk berinovasi 



3.2         Saran
1.     Perusahaan
Pihak perusahaan di harapkan dapat mengevaluasi penerapan karyawan yang di dasarkan pada tuga, tanggung jawab, latar belakang,pendidikan, kemampuan karyawan serta menciptakan suasana lingkungan kerja yang cukup menyenangkan sehingga para karyawan merasa betah untuk bekerja meraskan kepuasan karena dapat mengaplikasikan kemampuanya dalam bekerja.
2.     Karyawan
·        Dari sisi peraturan :
Karyawan harus membiasakan untuk mengikuti yang ada ataupun yang telah di tetap kan oleh perusahaan tersebut agar tidak ada yang menerima sebuah sanksi.
·        Dari sisi pelayanan :
Karyawan selalu bersikap baik, rapi dan memberikan senyuman agar pelanggan tetap setia apa yang di rasakan dari pelanggan dengan ruangan kita terasa nyaman bagi mereka dan makanan juga minuman terasa enak untuk mereka nikmati
·        Dari sisi tugas :
Karyawan harus bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas yang telat diberikan oleh seorang atasan secara tepat waktu atau waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA